Upaya Prevensi Penularan Rabies Pada Manusia: Kenali Tanda-Tanda Anjing Rabies

Sebagai penyakit menular tertua yang ada di dunia, rabies bisa saja menyebar ke tubuh manusia melalui berbagai perantara. Diantaranya adalah melalui udara, air, dan juga luka gigitan yang disebabkan oleh hewan yang telah terinfeksi virus tersebut sebelumnya. Fasilitas kesehatan dan juga sosialisasi mengenai rabies juga penting untuk dilakukan untuk mencegah penularan penyakit tersebut secara tidak langsung.

Banyak orang di dunia yang suka memelihara anjing, termasuk di Indonesia. Sayangnya, tingkat kepedulian yang rendah terhadap hewan peliharaan bisa saja membuat anjing peliharaan terinfeksi virus rabies.

Mengetahui Gejala Penularan Virus Rabies pada Anjing

Salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan virus rabies adalah dengan cara mencari tahu ciri-ciri anjing rabies. Gejala yang paling menonjol dari anjing yang terinfeksi rabies adalah adanya perubahan perilaku mendasar. Untuk lebih jelasnya, berikut ini gejala anjing rabies yang perlu anda ketahui :

  1. Masa prodormal

Pada masa ini, virus rabies akan berkembang di dalam tubuh si anjing dengan perantara luka. Luka tersebut bisa didapatkan dari hasil berkelahi dengan ajing lain yang juga terinfeksi rabies, atau bahkan karena benturan denan sesuatu. Ketika terjadi luka menganga pada tubuh si anjing, anda harus segera membawanya ke dokter hewan.

Virus rabies akan berusaha membiakkan diri pada masa ini. Akibatnya, perilaku si anjing akan sedikit berubah. Selama tiga hari pertama seejak terinfeksi, anjing akan menghindar dari kerumunan dan bahkan menyendiri karena merasa kebingungan tentang apa yang ia rasakan di dalam tubuhnya.

Anda harus mulai curiga apabila anjing anda terlihat menyendiri dan tidak mau lagi berada dekat-dekat dengan anda sebagai majikan atau pun dengan teman-temannya. Perubahan ini dengan jelas bisa dilihat dari perilaku anjing. Seekor anjing merupakan hewan yang cukup sosial sehingga anjing normal tidak akan berlaku menyendiri.

  1. Masa eksitasi

Setelah melalui masa prodormal yang berlangsung selama kurang lebih tiga hari, anjing akan memasuki fase eksitasi. Biasanya anjing yang memasuki masa ini tidak segera mendapatkan penanganan lebih lanjut setelah diketahui mengalami masa prodormal. Pada masa ini, anjing akan menjadi lebih liar dari sebelumnya dan sulit dikendalikan.

Anjing peliharaan biasanya merupakan sosok yang sangat ramah dan jinak kepada pemiliknya. Namun anjing yang telah terinfeksi rabies pada masa eksitasi biasanya menjadi liar dan sulit untuk berlaku jinak pada pemiliknya. Tubuh anjing juga akan memproduksi lebih banyak air liur dan anjing seringkali memperlihatkan tatapan yang ganas.

Anjing yang berada pada fase ini mengalami ketakutan akan cahaya dan air. Ketakutan ini bukan hanya takut biasa, namun lebiih ke phobia. Phobia air yang dialami anjing disebut hydrophobia, sedangkan phobia cahaya disebut sebagai photophobia. Masa eksitasi ini terjadi selama 5 hingga 7 hari.

  1. Masa parlisa

Masa ini merupakan masa terakhir dalam tahap perkembangan virus rabies yang terjadi pada anjing. Ciri-ciri anjing rabies pada masa ini, anjing sudah tidak berdaya lagi melawan kekuatan virus rabies yang mengendalikan tubuhnya. Sistem syaraf anjing akan lumpuh dan anjing akan mengalami kematian secara perlahan.

Penanganan pada Anjing yang Terkena Virus Rabies

Apabila anjing peliharaan anda atau tetangga sudah diketahui mengidap penyakit rabies, ada baiknya jika anjing tersebut segera dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan serius. Ada baiknya jika anjing peliharaan diberi vaksinasi secara berkala untuk mencegah terjangkitnya virus rabies pada tubuh si anjing.

Setelah diberi vaksin, anjing harus dipantau selama beberapa bulan ke depan. Jauhkan anjing dari kontak fisik dengan berbagai hewan lainnya. Karena apabila hal tersebut tidak dilakukan anjing akan berbalik meenginfeksi hewan lainnya. Anda juga bisa menaruh anjing pada pusat karantina hewan yang telah disediakan oleh daerah.

Biasanya dokter akan menyarankan prosedur eutanasi atau membunuh anjing yang sudah dikonfirmasi mengidap rabies. Apabila anda tidak ingin anjing anda mati terbunuh, anda harus mau memasukkannya ke pusat karantina. Anjing yang sudah dikarantina biasanya akan diurus oleh tenaga kesehatan yang telah disediakan. Namun begitu, anda akan sepenuhnya menanggung biaya perawatan tersebut.

Cara mencegah penularan rabies pada anjing kesayangan anda adalah dengan cara memberinya vaksin rabies. Anjing yang sudah terbiasa diberi vaksin rabies akan terhindar dari infeksi penyakit tersebut. pengendalian pergaulan si anjing juga perlu dilakukan agar si anjing tidak terinfeksi virus yang sekiranya dibawa oleh teman sepergaulannya.

Selain itu, anda sebagai majikan si anjing juga ada baiknya jika memvaksin diri anda sendiri dengan vaksin rabies. Hal ini untuk mencegah upaya infeksi virus rabies pada tubuh anda yang disebabkan oleh gigitan anjing. Dengan begitu, anda dan anjing anda sama-sama terhindar dari resiko penyakit rabies.

Ada banyak ras anjing ganas yang sekiranya sering menyerang manusia karena sifatnya yang super agresif. And most of vicious dog names in the world confirmed as the villain of rabies infection. Diantaranya adalah anjing Pitbull dan anjing Rottweiler. Kedua ras anjing ini sangat agresif dan tak jarang menularkan penyakit rabies melalui gigitannya.