Pulau Jawa merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang menjadi pulau dengan jumlah penduduk yang paling pada dengan populasi di pulau Jawa pun sudah mencapai lebih dari 140 juta jiwa. Dari sejarah geologi tercatat bahwa sebenarnya pulau Jawa terbentuk 15 ribu tahun yang lalu, lebih tepatnya di era Pleistosen ketika es mencair dan permukaan air akhirnya naik. Namun apabila menilik sekilas, pulau Jawa juga terbentuk dari berbagai aktivitas gunung berapi. Cincin gunung api yang ada di pulau Jawa membentang dari timur hingga ke barat. Apabila dilihat dari segi budaya dan bahasa, di pulau Jawa setidaknya menggunakan 3 bahasa yang berbeda dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Bila melihat geografi pulau Jawa, pulau Jawa adalah bagian dari paparan sunda yang juga meliputi pulau Sumatera hingga pulau Bali. Tidak hanya itu saja, pulau Jawa juga berada di barat laut Australia, dengan bagian utara nya adalah Kalimantan, pulau Natal di bagian selatan dan pulau Bali di bagian timur. Luas pulau jawa sendiri berkisar 138.794 kilometer persegi dengan panjang dari bagian barat hingga bagian timur 1.064 kilometer dan lebar yang bervariasi dari 100 kilometer hingga 160 kilometer.
Bila dilihat, pulau Jawa memiliki sebuah sifat yang khas, yaitu sifat fisiografis. Sifat ini disebabkan oleh iklim tropis Indonesia. Selain itu ciri-ciri geografis pulau Jawa disebabkan karena geosinklinal muda dan juga jalur orogenesa yang memiliki banyak vulkanisme kuat. Karena itulah pulau Jawa memiliki bentuk yang panjang namun menyempit. Perubahan dari bagian-bagian tertentu di pulau Jawa seperti di sepanjang dan searah dengan panjangnya pulau dari satu tepi ke tepi lainnya. Sifatnya yang diakibatkan oleh iklim tropis, curah hujan yang tinggi dan temperatur yang tinggi membuat terjadinya pelapukan yang intensif dan juga cepat, selain itu denudasi dan gejala-gejala lain adalah adanya erosi vertikal.
Pembentukan Pulau Jawa
Bila melihat dari konsep geografi, tentu anda sudah mengenal pulau Jawa dengan baik. Tapi bila melihat kondisi geografi pulau Jawa sekarang, apakah anda bisa mengetahui seperti apa kondisi geografi nya di masa lampau, atau lebih tepatnya bagaimana pulau Jawa dapat terbentuk? Ada dua hal yang mempengaruhi pembentukan pulau Jawa, berikut adalah penjelasannya:
-
Gerak lempeng
Diperkirakan bahwa sebuah busur vulkanis terbentuk di laut Jawa dan sebuah busur vulkanis lainnya terbentuk di daratan pulau Jawa. Sedangkan busur non vulkanis yang ada tersusun dari fragmen kerak bumi yang dahulu tertimbun di jalur subduksi dan mengandung kuarsa. Antara busur vulkanis dan busur non vulkanis terdapat sebuah cekungan busur luar yang cukup dalam, letaknya berada di sekitar pantai utara Jawa. Pada akhir era miosen dan oligosen akhirnya terjadi perubahan yang mana jalur subduksi bergeser ke arah selatan. Saat ini busur vulkanis diperkirakan berada di pantai selatan Jawa. Gunung api mulai muncul di dasar laut dan membentuk deretan gunung berapi. Aktivitas vulkanik yang terjadi adalah tahap pertama dari pembentukan pulau Jawa. Busur gunung api yang ada di laut dangkal areanya cukup luas hingga ke Kalimantan. Sedangkan busur yang berada di laut dangkal utara pulau Jawa mengalami pengangkatan dan akhirnya membentuk sebuah daratan.
-
Iklim
Dibandingkan sekarang, dahulu iklim Indonesia merupakan iklim tropis yang cukup lembab dengan suhu yang lebih tinggi. Iklim tersebut mempengaruhi proses pelapukan, abrasi, erosi dan juga pergerakan massa batuan yang kemudian mempengaruhi bentukan geomorfologis dan juga pembentukan tanah di pulau Jawa.
Zona Fisiografi Pulau Jawa
Kondisi geografi pulau Jawa pada jaman dahulu mempengaruhi adanya pulau Jawa sekarang seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain geografis pulau Jawa, pada artikel ini juga akan membahas fisiografi dari pulau Jawa. Pada dasarnya pulau Jawa sendiri dapat dibedakan menjadi 3 zona pokok berdasarkan fisiografi pulau Jawa. Ketiga zona yang ada ini memiliki karakter yang berbeda-beda, entah di Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Ketiga zona tersebut adalah sebagai berikut:
-
Zona selatan
Zona yang ada di selatan berupa plato yang berlereng atau miring ke arah selatan yaitu ke arah laut Hindia, sedangkan di sebelah utaranya lebih berbentuk tebing patahan. Terkadang zona selatan terkikis sehingga bentuk platonya menghilang. Pada Jawa Tengah, bagian zona selatan telah ditempati oleh dataran-dataran alluvial.
-
Zona tengah
Jawa Timur dan juga sebagian Jawa Barat berupa depresi, tempat yang memiliki kelompok gunung berapi cukup banyak. Pada Jawa Tengah, sebagian zona tengahnya ditempati oleh pegunungan serayu selatan yang berbatasan dengan depresi yang lebih kecil di bagian utara. Sedangkan bagian barat yaitu di daerah Banten ditempati oleh perbukitan dan juga pegunungan.
-
Zona utara
Zona utara memiliki rangkaian gunung berupa bukit-bukit yang rendah atau pegunungan yang dikelilingi oleh gunung api. Biasanya zona utara juga berbatasan dengan dataran alluvial.
Mungkin bila membaca artikel ini anda akan sedikit kebingungan, namun memang bila membahas geografi dan juga fisiografi dari pulau Jawa tidak akan ada habisnya dan cenderung sulit dipahami.