Hamil merupakan salah satu fase yang paling ditunggu bagi seorang ibu. Menjadi ibu hamil tidak semudah yang dibayangkan karena bagi sebagian orang, menjadi ibu hamil memerlukan banyak asupan yang bergizi. Namun, banyak orang yang salah persepsi ketika hamil dan tidak memiliki kontrol terhadap asupan makanan. Sebagian ibu hamil mungkin saja tidak menyadari bahwa mengkonsumsi beberapa makanan tertentu akan berakibat kepada janin yang dikandung.
Tidak salah ketika seorang ibu ingin memberikan nutrisi dan gizi yang terbaik untuk sang buah hati yang sedang dikandungnya. Harapan untuk mendapatkan bayi yang sehat dan cerdas merupakan dambaan bagi semua ibu. Sejak di dalam kandungan, bayi pun harus mendapat nutrisi yang cukup. Mengkonsumsi makanan bergizi, buah-buahan, atupun susu dan suplemen lainnya adalah cara yang baik untuk membantu tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Beberapa ibu hamil juga percaya dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen tertentu saat hamil adalah salah satu cara memperbanyak ASI ketika bayi sudah lahir.
Akan tetapi, ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda. Tidak hanya menyediakan nutrisi untuk sang ibu, namun juga untuk sang bayi. Bayi yang terdapat dalam kandungan tidak harusmendapat semua gizi yang ada pada makanan. Ibu hamil juga harus berhati-hati karena ada beberapa hal yang harus diwaspadai bahkan dihindari saat hamil. Berikut adalah beberapa makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil.
Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
-
Daging Mentah dan Setengah Matang
Seorang ibu hamil tidak diperkenankan untuk mengonsumsi daging mentah, baik unggas maupun daging sapi. Hal ini dikarenakan daging mentah mengandung parasit yang dapat membahayakan janindalam kandungan sang ibu. Parasit yang bernama toksoplasmosis ini sangat bercaun untuk janin. Sehingga tidak diperbolehkan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi daging mentah maupun setengah matang. Ibu hamil sebaiknya memasak daging hingga matang sempurna sehingga tidak ada darah di dalam daging. Ibu hamil juga harus menghindari hati (baik hati sapi atau hati ayam). Hal tersebut dikarenakan hati mengandung banyakvitamin A yang berbahaya bagi janin. Memang konsumsi hati tidak begitu terlarang bagi ibu hamil, namun ada baiknya jika membatasi konsumsi hati ketika sedang hamil untuk melindungi janin dalam kandungan.
-
Seafood dan Telur Mentah
Sama halnya dengan daging mentah atau setengah matang, ibu hamil juga dilarang mengonsumsi seafood dan telur mentah. Terdapat banyak makanan dengan olahan seafood mentah atau setengah matang seperti sushi. Ibu hamil tidak diperbolehkan untuk memakan makanan yang tidak dimasak matang. Kerang yang tidak dimasak smpurna pun tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Seluruh lauk baik dari seafood ataupun telur harus benar-benar dimasak hingga berubah warna menjadi putih susu. Hal ini adalah sebagai tindakan preventif terhadap adanya bakteri salmonella yang terdapat dalam telur. Bakteri tersebut dalam menyebabkan diare, mual, dan muntah. Sehingga telur yang dimasak setengah matang tidak baik dan berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Makanan yang mengandung telur mentah juga harus dihindari misalnya mayonnaise. Mayonnaise yang baik bagi ibu hamil adalah yang diolah dan dimasak sendiri.
-
Ikan
Ikan merupakan makanan favorit yang mengandung banyak gizi, namun, akan lebih baik juka ibu hamil mengurangi dan bahkan menghindari konsumsi ikan dengan kandungan merkuri. Ikan dengan kandungan merkuri dapat berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungan karena akan merusak perkembangan otak sang bayi. Di Indonesia, terdapat beberapa ikan yang memiliki kandungan merkuri yang tinggi misalnya ikan tuna, sarden, ikan trout, ikan tilapia, salmon, danjuga ikan bilis. Daftar ikan lain yang mengandung merkuri tinggi adalag ikan todak, ikan hiu, tilefish dan juga ikan makarel raja. Sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi ikan jenis lain yang tidak mengandung merkuri. Namun, konsumsi ikan sebaiknya hanya sebanyak 2 kali per minggu saja.
-
Keju
Keju merupakan makanan yang diolah dengan cara fermentasi. Mengonsumsi keju bagi ibu hamil dapat memberikan efek buruk karena di dalam keju terkandung bakteri yang dapat menyebabkan infeksi listeria. Mengonsumsi keju sebaiknya dihindari saat hamil karena keju lembut ini memang sangat berbahaya. Biasanya keju yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah keju susu kambing, keju biru Denmark, brie, gorgonzola, Rouquefort, dan Camembert.
Sebenarnya, ibu hamil tetap dapat mengonsumsi keju yakni keju keras yang diolah dengan proses pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses mematikan bakteri dan organism jahat dalam keju sehingga keju keras ini tidak berbahaya untuk ibu hamil. Pilihan keju yang dapat dikonsumsi ibu hamil adalah cheddar dan juga keju parmesan. Keju ini menjadi favorit karena dapat meningkatkan rasa makanan dan menambah cita rasa.
-
Buah dan Jus Peras
Buah segar dan jus peras juga harus diindari ole ibu hamil. Bagi sebagian orang, mengonsumsi jus yang diperas langsung dari buahnya memang sangat menyegarkan bagi tubuh. Faktanya, mengonsumsi jus peras bagi ibu hamil sangat berisiko karena buah segar terindikasi mengandung bakteri e,coli. Bakteri lain yang juga terkandung ialah salmonella yang dapat megakibatkan diare. Pilihan jus yang dapat diminum bagi ibu hamil adalah jus kemasan. Hal ini dikarenakan jus kemasan sudah diproses secara higienis dan terjamin kebersihan serta kesehatannya.
Buah segar yang terdapat dalam kemasan jus instan akan memberikan manfaat yang sama bagi ibu hamil. Parasit yang terdapat dalam buah segar sebelum diperas sangat berisiko buruk. Terkadang, walau telah dicuci dengan air bersih yang mengalir, bakteri tersebut masih tertinggal dalam buah. Sehingga ada baiknya bagi ibu hamil untuk menutup rapat buah atau jangan meninggalkannya terbuka sehingga bakteri dapat masuk dengan mudah.
-
Sayur Segar
Sayur mayor yang berwarna hijau memang baik untuk ibu hamil dan mengonsumsi sayuran hijau dipercaya sebagai cara memperbanyak ASI. Namun, hal ini ternyata sangat berbahaya dan berisiko mendatangkan penyakit bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Membersihkan sayuran dengan air bersih yang mengalir merupakan cara yang aman dan efektif sebelum mengonsumsinya. Tiap permukaan sayur harus diusap perlahan untuk memastikan bahwa tidak ada pestisida ataupun bakteri yang tertinggal.
Sayuran harus dimasak hingga matang sehingga ibu hamil dapat mengonsumsinya. Hindari membiarkan sayuran terbuka terallu lama karena hal tersebut dapat menjadi celah bagi bakteri jahat untuk masuk dan menempel pada sayuran. Selain sayuran, kecambah mentah juga harus dihindari oleh ibu hamil. Terdapat berbagai jenis kecambah seperti kacang hijau, lobak, dan tauge. Semua jenis kecambah tersebut memiliki kandungan bakteri yang terkandung dalam bijinya. Lebih baik untuk ibu hamil menghindari konsumsi kecambah mentah saat memesan makanan di restaurant atau di tempat makan lainnya.
-
Makanan Sisa
Makanan sisa atau makanan yang disimpan terlalu lama tidalah baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Bagi ibu hamil, memakan makanan yang segar dan baru dimasak adalah hal yang penting agar tetap mendapatkan nutrisi dari makanan tersebut. Jika makanan yang telah dimasak lalu dibiarkan terlalu lama terbuka, lebih baik untuk menyimpannya dalam di kulkas. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi dari bakteri yang ada di udara. Makanan yang telah dibiarkan selama 2 jam sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini ditakutkan bahwa ibu hamil dan bayi akan mendapat infeksi dari bakteri yang tercampur dalam makanan.
-
Minuman tanpa proses Pasteurisasi
Susu merupakan minuman yang baik dan menyehatkan bagi tubuh. Selain itu susu segar juga memiliki nutrisi yang utuh. Namun, bagi ibu hamil, mengonsumsi susu yang baru diperah atau diperah langsung dari sapi tidaklah baik. Hal ini sangat berbahaya bagi ibu dan janin karena terdapat baketri yang dapat menganggu tubuh. Susu sapi haruslah dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Hal tersebut hanya berlaku untuk ibu hamil yang mana kondisinya memang sangat sensitive.
Selain susu, konsumsi minuman berbagai merek yang tidak melalui proses pasteurisasi tidak;ah diperbolehkan untuk ibu hamil. Seluru produk minuman ataupun olahan susu harus melalui proses pasteurisasi untuk emmatikan bakteri sehingga aman bagi ibu hamil dan janinnya. Hal ini sebagai salah satu cara meghindari resiko keracunan.
-
Alcohol dan Kafein
Minuman yang mengandung alcohol dan kaefin sangat harus dihindari bagi ibu hamil. Kafein dapat mempengaruhi detak jantung bayi karena kafein akan turun dan melewati plasenta. Mengonsumsi kafein berlebihan di saat hamil juga memberikan resiko keguguran dan juga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Beberapa penelitian telah membuktikan resiko ini dan terdapat kabar bahwa bayi dapat meninggal karena pengonsumsian minuman dengan kandungan kafein yang tinggi seperti kopi, the, minuman berenergi dan minuman mengandung soda.
Selain kafein, ibu hamil juga harus menghindari alcohol. Minuman beralkohol dapat menyebabkan kematian saat bayi lahir. Tingkat kematian akibat konsumsi alcohol sangatlah tinggi. Selain itu, bayi juga akan mengalami beberapa kelainan seperti kelainan jantung, kemunduran mental, danjuga kelainan bentuk wajah. Perkembangan otak bayi juga akan terganggu jika seseorang mengonsumsi alcohol di masa kehamilannya. Untuk itu, lebih baik tidak mengonsumsi alcohol di masa kehamilan dan masa menyusui agar bayi tidak mendapat resiko yang besar akan kelainan atau penyakit yang nantinya diderita sang bayi.
-
Suplemen dan Vitamin
Vitamin atau suplemen sebaiknya juga dihindari bagi ibu hamil. Konsumsi vitamin dan supplemen dengan dosis tinggi akan berakibat fatal bagi ibu hamil dan jain dalam kandungan. Biasanya, banyak ibu hamil yang mngonsumsi minyak ikan sebagai suplemen dan vitamin perkembangan bayi. Minyak hati ikan mengandung vitamin A yang sangat tinggi dankonsumsi vitamin A dengan dosis tinggi akan berpengaruh pada bayi. Untuk ibu hamil terdapat beberapa vitamin dan suplemen khusus yang telah disediakan sehingga tidak baik untuk mengonsumsi sembarang vitamin.
Itulah beberapa daftar makanan yang dilarang saat hamil yang juga bebahaya bagi ibu hamil yang janin dalam kandungan. Jika ingin mengonsumsi makanan atau miuman, akan lebih tepat jika ibu bertanya pada dokter terlebih dahulu. Dokter lebih mengetahui makanan, minuman ataupun suplemen tepat bagi ibu hamil dan untuk menutrisi janin.